Lombok Utara - Kecamatan Bayan pada tahun 2013, ada tiga desa yang mendapat bantuan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) dari dana APBNP yaitu desa Bayan, Karang Bajo dan desa Anyar, yang masing-masing desa memperoleh Rp. 250 juta.
Dana tersebut dimamfaatkan untuk membangun infrastruktur jalan, saluran irigasi dan drainase. Setelah di sosialisasikan oleh fasilitator kabupaten Lombok Utara kepada warga dua bulan lalu, tiba-tiba datang beberapa orang ke masing-masing desa yang mendapat bantuan mengatasnamakan Forum Silaturrahmi Kades se NTB dan minta dana Rp. 5 juta sebagai tali asih. Padahal forum tersebut sepengetahuan para Kades tidak ada kecuali AKAD yang ada di masing-masing kabupaten.
Dan beberapa hari belakangan ini, datang lagi salah seorang dengan berpakaian necis yang berinisial HM ke kepala desa yang mengaku dirinya pengawas lapangan diluar petugas dan minta jatah dari dana PPIP Rp. 25 juta. “HM datang ke kantor desa minta uang Rp. 25 juta yang katanya sebagai biaya monitoring”, kata sumber yang enggan dipublikasikan namanya.
Terkait dengan hal tersebut, beberapa tokoh ditiga desa yang mendapat bantuan mengaku geram dan minta kepada semua kepala desa dan organisasi masyarakat setempat selaku pengelola dana bantuan PPIP untuk tidak mudah mengeluarkan dana kepada yang mengaku-ngaku dari tim yang tidak jelas. “Dana ini murni untuk pembangunan, jadi jika ada yang memalak jangan dihiraukan dan diberikan sepeserpun dan segera sampaikan ke fasilitator kabupaten”, tegas puluhan tokoh masayarakat
Sementara salah seorang fasilitator PPIP KLU, Desi mengatakan, jika ada petugas yang mengaku-ngaku tim monitoring diluar petugas yang ada, jangan direspon, lebih-lebih jika sampai minta dana Rp. 25 juta. “Yang penting jangan dihiraukan dan jika ada kejadian seperti ini perlu segera disampaikan ke petugas kabupaten”, jelasnya. (sk-22/0001) www.suarakomunitas.net
Dana tersebut dimamfaatkan untuk membangun infrastruktur jalan, saluran irigasi dan drainase. Setelah di sosialisasikan oleh fasilitator kabupaten Lombok Utara kepada warga dua bulan lalu, tiba-tiba datang beberapa orang ke masing-masing desa yang mendapat bantuan mengatasnamakan Forum Silaturrahmi Kades se NTB dan minta dana Rp. 5 juta sebagai tali asih. Padahal forum tersebut sepengetahuan para Kades tidak ada kecuali AKAD yang ada di masing-masing kabupaten.
Dan beberapa hari belakangan ini, datang lagi salah seorang dengan berpakaian necis yang berinisial HM ke kepala desa yang mengaku dirinya pengawas lapangan diluar petugas dan minta jatah dari dana PPIP Rp. 25 juta. “HM datang ke kantor desa minta uang Rp. 25 juta yang katanya sebagai biaya monitoring”, kata sumber yang enggan dipublikasikan namanya.
Terkait dengan hal tersebut, beberapa tokoh ditiga desa yang mendapat bantuan mengaku geram dan minta kepada semua kepala desa dan organisasi masyarakat setempat selaku pengelola dana bantuan PPIP untuk tidak mudah mengeluarkan dana kepada yang mengaku-ngaku dari tim yang tidak jelas. “Dana ini murni untuk pembangunan, jadi jika ada yang memalak jangan dihiraukan dan diberikan sepeserpun dan segera sampaikan ke fasilitator kabupaten”, tegas puluhan tokoh masayarakat
Sementara salah seorang fasilitator PPIP KLU, Desi mengatakan, jika ada petugas yang mengaku-ngaku tim monitoring diluar petugas yang ada, jangan direspon, lebih-lebih jika sampai minta dana Rp. 25 juta. “Yang penting jangan dihiraukan dan jika ada kejadian seperti ini perlu segera disampaikan ke petugas kabupaten”, jelasnya. (sk-22/0001) www.suarakomunitas.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar