LOMBOK UTARA - Bila menilik tujuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) selain untuk mengentaskan kemiskinan juga untuk mengurangi angka pengangguran. Namun jika di reviu kembali perjalanan sejak masuknya PNPM di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara sejak tahun 2003 hingga sekarang ini, kita belum memiliki data, sudah berapa orang miskin yang bisa dientaskan.
Penegasan tersebut diungkapkan Fasilitator Teknis Kabupaten (Fastekab) Lombok Utara, Mawardi, ST, 30/12 ketika melakukan pertemuan dengan fasilitator desa di kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Kecamatan Bayan. Menurut Mawardi, selama program ini berjalan, kita belum tahu sudah berapa penganggurangan yang bisa dikurangi.
“Memang ketika ada pembangunan yang didanai PNPM, masyarakat setempat kita pekerjakan. Tapi kalau dihitung dari jumlah penduduk KLU yang 200 ribu lebih, tentu belum seberapa yang bisa dipekerjakan di program ini, lebih-lebih jika dihitung dari jumlah Harian Ongkos Kerja (HOK) yang kisarannya hanya Rp. 30 ribu perhari”, katanya.
Program yang dikerjakan selama ini, sambung Mawardi lebih mengarah kepada pembangunan infrastruktur jalan dan saluran drainase yang nilai investasinya miliaran rupiah untuk meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat. Artinya, setiap dana yang dicairkan melalui PNPM, 70-75 persen terserap untuk pembangunan sarana dan prasarana, sementara dana Simpan Pinjam Untuk Perempuan (SPP) yang kisarannya Rp. 25 persen dari total anggaran PNPM-MP belum semuanya bisa terserap oleh masyarakat.
“Pembangunan sarana infrastruktur, tujuannya untuk mendukung kegiatan ekonomi. Namun jika kita tanya, apakah dengan membangun jalan bermamfaat langsung untuk peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tentu jawabannya-pun akan berbeda-beda. Jadi agar mendapat jawaban yang pas, maka perencanaan pendanaan PNPM tahun 2013 mendatang, perlu sedikit digeser paradigm kita kearah potensi yang bisa dikembangkan di masing-masing desa atau dusun”, jelas Mawardi.
Dikatakan, menggeser paradigma ini bukan mengubah PTO ataupun tujuan daripada PNPM, akan tetapi lebih pada bagaimana masyarakat itu mampu meningkat pendapatan dan kesejahteraannya, dan tentu ini perlu dilihat potensi yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga setiap pembangunan yang dilakukan oleh PNPM itu akan tumbuh pengusaha-pengusaha baru.
Menyoroti pembangunan drainase atau saluran irigasi, menurut Mawardi, jika dilihat dari sisi mamfaatnya hanya memperlancar air irigasi dan mempermanenkan saluran tanah. “Dari sisi peningkatan ekonomi, belum tentu bisa merata, karena hingga saat ini pembangunan saluran dranase tak mengubah pola tanam petani. Padahal tujuannya untuk menunjang kegiatan ekonomi,”, tegas Mawardi.
Mawardi mengharapkan kepala pelaku PNPM, kedepan agar melihat potensi yang dimililiki oleh desa yang mengarah kepada peningkatan usaha dan kesejahteraan masyarakat. “Peluang untuk pendanaannya sudah ada dari PNPM, tinggal bagaimana mengupayakan program yang direncanakan ditingkat desa itu betul-betul mengarah kepada pengentasan kemiskinan”, jelasnya.
Selain itu, perlu juga dilakukan pemberdayaan terhadap masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan, seperti pelatihan usaha ekonomi produktif dan lainnya. (ari)
Penegasan tersebut diungkapkan Fasilitator Teknis Kabupaten (Fastekab) Lombok Utara, Mawardi, ST, 30/12 ketika melakukan pertemuan dengan fasilitator desa di kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Kecamatan Bayan. Menurut Mawardi, selama program ini berjalan, kita belum tahu sudah berapa penganggurangan yang bisa dikurangi.
“Memang ketika ada pembangunan yang didanai PNPM, masyarakat setempat kita pekerjakan. Tapi kalau dihitung dari jumlah penduduk KLU yang 200 ribu lebih, tentu belum seberapa yang bisa dipekerjakan di program ini, lebih-lebih jika dihitung dari jumlah Harian Ongkos Kerja (HOK) yang kisarannya hanya Rp. 30 ribu perhari”, katanya.
Program yang dikerjakan selama ini, sambung Mawardi lebih mengarah kepada pembangunan infrastruktur jalan dan saluran drainase yang nilai investasinya miliaran rupiah untuk meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat. Artinya, setiap dana yang dicairkan melalui PNPM, 70-75 persen terserap untuk pembangunan sarana dan prasarana, sementara dana Simpan Pinjam Untuk Perempuan (SPP) yang kisarannya Rp. 25 persen dari total anggaran PNPM-MP belum semuanya bisa terserap oleh masyarakat.
“Pembangunan sarana infrastruktur, tujuannya untuk mendukung kegiatan ekonomi. Namun jika kita tanya, apakah dengan membangun jalan bermamfaat langsung untuk peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tentu jawabannya-pun akan berbeda-beda. Jadi agar mendapat jawaban yang pas, maka perencanaan pendanaan PNPM tahun 2013 mendatang, perlu sedikit digeser paradigm kita kearah potensi yang bisa dikembangkan di masing-masing desa atau dusun”, jelas Mawardi.
Dikatakan, menggeser paradigma ini bukan mengubah PTO ataupun tujuan daripada PNPM, akan tetapi lebih pada bagaimana masyarakat itu mampu meningkat pendapatan dan kesejahteraannya, dan tentu ini perlu dilihat potensi yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga setiap pembangunan yang dilakukan oleh PNPM itu akan tumbuh pengusaha-pengusaha baru.
Menyoroti pembangunan drainase atau saluran irigasi, menurut Mawardi, jika dilihat dari sisi mamfaatnya hanya memperlancar air irigasi dan mempermanenkan saluran tanah. “Dari sisi peningkatan ekonomi, belum tentu bisa merata, karena hingga saat ini pembangunan saluran dranase tak mengubah pola tanam petani. Padahal tujuannya untuk menunjang kegiatan ekonomi,”, tegas Mawardi.
Mawardi mengharapkan kepala pelaku PNPM, kedepan agar melihat potensi yang dimililiki oleh desa yang mengarah kepada peningkatan usaha dan kesejahteraan masyarakat. “Peluang untuk pendanaannya sudah ada dari PNPM, tinggal bagaimana mengupayakan program yang direncanakan ditingkat desa itu betul-betul mengarah kepada pengentasan kemiskinan”, jelasnya.
Selain itu, perlu juga dilakukan pemberdayaan terhadap masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan, seperti pelatihan usaha ekonomi produktif dan lainnya. (ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar