Sabtu, 22 Oktober 2011

Keberadaan RBM Sebagai Ruang Meningkatkan Kapasitas

Lombok Utara - Salah satu tujuan dari keberadaan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) adalah dalam rangka meningkatkan kapasitas para pelaku, baik ditingkat masyarakat, lembaga maupun di tingkat pemerintahan desa dan kecamatan.

Demikian dikatakan, ketua Pokja RBM Kabupaten Lombok Utara (KLU) Sinarto  pada acara workshop modul Pokja yang berlangsung di aula pertemuan kantor camat Gangga (22/10/11).

Menurut Sinarto, pokja RBM KLU sudah melakukan assismen kebutuhan lapangan yang sasarannya seluruh desa yang di KLU dan  melakukan workshop penyusunan proposal rencana kegiatan, yang dilanjutkan dengan Training Of Trainer (TOT) bagi Tim Pelatih Masyarakat (TPM) dalam rangka melahirkan kader kader pelatih.

“Worshop yang kita lakukan hari ini, untuk mencari bentuk modul lokal ke  arah penyempurnaan. Dan dibidang media kita akan menerbitkan bulletin dan pengembangan media radio komunitas yang ada di Tanjung dan Bayan. Sedangkan untuk wilayah Gangga dan Kayangan kita akan mamfaatkan kesenian tradisional”, jelasnya.

Fasilitator Kabupaten (Faskab) PNPM KLU, Baiq Nurhayati ketika mereview kegiatan RBM mengatakan, modul lokal yang disempurkan berhubungan dengan tiga hal yaitu advokasi,  pengawasan, dan media.
RBM, menurut Nurhayati, merupakan tempat melakukan transformasi kesaradaran guna meningkatkan kapasitas dan berkembangnya daya kolektif masyarakat atau dikenal dengan azas gotong royong.

Hal ini, karena mengingat cakupan wilayah dan besaran BLM yang semakin besar, dan diperlukan pengawasan dari masyarakat. Selain itu, munculnya permasalahan yang makin komplek dan perlu penangan berbasis masyarakat.

“Dalam penyempurnaan penyusunan modul ini, harus diawali dengan kosultasi public dan lebih diarahkan mana yang belum ditetapkan Perdes dan BPD ditingkat desa. Dan perlu diingat bahwa PNPM tidak akan pernah toleran terhadap yang korupsi”, tegas Nurhayati.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) PMD KLU, Edi Agus Wahyudi dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa secara garis besar PNPM bertjuan untuk pembangunan infrastruktur pedesaan, kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

“Melalui RBM ini masyarakat sudah disipkan ruang untuk mengolah pola pikir sehingga masyarakat mampu mengkaji dan memenuhi kebutuhannya”, katanya.

Sementara dalam penerbitan modul dan bulletin, Kabag BPMD menekankan lebih pada penulisan yang mudah dicerna masyarakat dan penampilan yang menarik, karena sasaran yang ingin dicapai untuk menggugah kesadaran dan meningkatkan partisipasi maasyarakat.(ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar