Kamis, 21 April 2011

Lomba Permata Berlangsung Semarak

Lomba Desa Perlindungan Mata Air (Permata) tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berlangsung 20/4 di hutan adat Mandala Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, berlangsung semarak.

Acara yang di mulai sekitar pukul 11.00 wita tersebut, selain dihadiri oleh para pejabat KLU dan kecamatan, juga disemarakkan dengan berbagai hiburan tradisional, seperti gendang belek dan cupak gurantang, serta tim juri provinsi disambut secara adat Bayan.
Di hutan yang ditumbuhi ratusan pohon kayu besar ini, para tamu dan tim juri duduk bersila yang hanya dinaungi rimbunnya daun kayu sambil menikmati hiburan cupak gurantang dan snac sedanya.
Ketua panitia lomba, R. Wikto, SH dalam pengantarnya mengatakan, hutan adat Mandala memiliki luas sekitar 10,03 hektar yang pengamanan dan pengelolaannya sepenuhnya dilaksanakan masyarakat adat.
Dan sebelum memasuki lomba, pemerintah desa bersama warga setempat menggelar gotong royong dan penghijauan yang bibitnya dibantu oleh kantor lingkungan hidup provinsi dan kabupaten. “kami sudah melakukan gotong royong dan penghijauan bersama warga untuk melestarikan sumber mata air yang ada didalamnya”, kara R. Wikto didepan dewan juri.
Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II, Hj. Marniati, SH. MM mengatakan, salah satu program unggulan adalah NTB hijau yang dicanangkan gubernur NTB, yang berarti semangat inovativ, kreatif di semua kalangan sehingga kelestarian lingkungan sumber mata air kita terjaga.
Penyebaran mata air, di KLU, lanjut bupati, sebanyak 98 sumber mata air yaitu, yang berada di kawasan hutan sebanyak 46 dan di luar kawasan 48 sumber mata air. “Hutan merupakan paru-paru bumi bagi kehidupan, maka kelestariannya menjadi tanggung jawab setiap komponen masyarakat”, katanya.
Keberadaan lembaga yang peduli akan pentingnya lingkungan hidup termasuk didalamnya adalah lembaga adat, kearifan lokal yang telah nyata memberikan sumbangsihnya dalam kelestarian hutan termasuk hutan adat.
Ketua tim juri lomba Permata tingkat provinsi NTB, H. M. Yusuf dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa lomba desa Permata merupakan salah satu program pemerintah yang patut kita banggakan.
“Dan kami sudah melakukan penilaian ini mulai dari Bima, Sumbawa dan beberapa kabupaten lainnya di NTB, dan saya melihat antusiasme warga cukup bagus dan ini merupakan sesuatu yang positif kedepan”, kata HM. Yusuf.
Yang membanggakan, lanjut Yusuf, bahwa program unggulan NTB ini telah diepakati ditingkat nasional menjadi salah satu program unggulan nasional di bidang Kementerian Lingkungan Hidup untuk menangani program Permata.
Seusai acara pembukaan lomba, tim juri melanjutkan dengan dialog dengan kepala desa beserta P3A dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, serta menyerahkan bantuan untuk pemeliharaan sumber mata air di dua desa yaitu Desa Mumbulsari dan pengelolaan sumber mata air di Desa Bayan, yang masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp. 3 juta dari tim juri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar