Masalah yang mucul sehari-hari bukan untuk dijauhi, tetapi untuk dikenali dan dicarikan solusi agar tidak menjadi duri dalam kehidupan. Karenanya setiap permasalahan adalah asset yang harus dikelola dengan sebaik mungkin dengan jalan mengetahui sebab-musabbabnya, kemudian diupayakan mencari jalan keluarnya sebagai bentuk tindakan pengembangan diri maupun pengembangan secara social. Dan dengan mengenali setiap masalah yang muncul dapat menggagas pemikiran yang inovatif.
Kegiatan penggalian masalah secara partisipatif yang dilakukan pengurus cabang Yayasan Maraqitta’limat bersama jama’ah Lombok Utara, hingga saat ini masih dalam proses.
Adlan Mamnun, ketika ditemui Primadona dikediamannya mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kesadaran jama’ah Maraqit terhadap persoalan social yang kaitannya dalam penguatan dan pengembangan pengeloloan yayasan MT melalui pemberdayaan, agar mereka memiliki kapasitas dan kualitas sumberdaya manusia yang memadai.
“Bila suatu komunitas atau kelompok masyarakat telah mengenal masalah yang dihadapi dan potensi serta kebutuhannya sendiri, maka secara otomatis akan mampu menggagas pemikiran-pemikiran baru yang bersifat membangun dalam mengembangkan kelompoknya dengan mengedepankan prinsif-prinsif partisipatif”, jelas aktifisKLU ini.
Sementara Mustaan SE salah seorang tokoh muda Maraqit mengatakan, kata kunci dalam pengenalan masalah untuk menggagas pemikiran adalah belajar bersama (learning) dimana suatu tindakan, proses pengamalan untuk menempuh suatu pengetauan dan keterampilan untuk perubahan prilaku, kemudian berbagi dan mengambil peran dan tanggungjawab secara bersama sekligus tukar informasi, pengalaman, pengetahuan untuk mencari jalan keluar.
Menggalai masalah, lanjut Mustaan merupakan suatu media pembelajaran untuk merajut berbagai pemikiran, yang proses kegiatannya disiapkan secara sistimatis baik etodologinya maupun substansi belajarnya, dengan cara mengedepankan proses partisipatif yang menmpatkan jama’ah sebai subyek utama. “Pada gilirannya persoalan social yang dihadapi yayasan akan menjadi acuan enentuan program dan kebijakan baik secara internal maupun eksternal”, pungkas Musta’an yang juga bendahara yayasan cabang MT Bayan ini.
Kegiatan penggalian masalah secara partisipatif yang dilakukan pengurus cabang Yayasan Maraqitta’limat bersama jama’ah Lombok Utara, hingga saat ini masih dalam proses.
Adlan Mamnun, ketika ditemui Primadona dikediamannya mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kesadaran jama’ah Maraqit terhadap persoalan social yang kaitannya dalam penguatan dan pengembangan pengeloloan yayasan MT melalui pemberdayaan, agar mereka memiliki kapasitas dan kualitas sumberdaya manusia yang memadai.
“Bila suatu komunitas atau kelompok masyarakat telah mengenal masalah yang dihadapi dan potensi serta kebutuhannya sendiri, maka secara otomatis akan mampu menggagas pemikiran-pemikiran baru yang bersifat membangun dalam mengembangkan kelompoknya dengan mengedepankan prinsif-prinsif partisipatif”, jelas aktifisKLU ini.
Sementara Mustaan SE salah seorang tokoh muda Maraqit mengatakan, kata kunci dalam pengenalan masalah untuk menggagas pemikiran adalah belajar bersama (learning) dimana suatu tindakan, proses pengamalan untuk menempuh suatu pengetauan dan keterampilan untuk perubahan prilaku, kemudian berbagi dan mengambil peran dan tanggungjawab secara bersama sekligus tukar informasi, pengalaman, pengetahuan untuk mencari jalan keluar.
Menggalai masalah, lanjut Mustaan merupakan suatu media pembelajaran untuk merajut berbagai pemikiran, yang proses kegiatannya disiapkan secara sistimatis baik etodologinya maupun substansi belajarnya, dengan cara mengedepankan proses partisipatif yang menmpatkan jama’ah sebai subyek utama. “Pada gilirannya persoalan social yang dihadapi yayasan akan menjadi acuan enentuan program dan kebijakan baik secara internal maupun eksternal”, pungkas Musta’an yang juga bendahara yayasan cabang MT Bayan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar