Senin, 16 November 2009

Masyarakat Masih Banyak yang Belum Memilki MCK

LOMBOK UTARA – Desa Malaka merupakan salah satu pintu gerbang utama belahan barat Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang sekali gus masuk dalam katagori daerah tujuan wisata. Jumlah penduduk kurang lebih 8.584 jiwa atau 2.469 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 12 dusun yang ada.

Kondisi masyarakat yang tidak memilki penghasilan tetap karena mayoritas penduduk sebagai buruh tani dan nelayan mengakibatkan penghasilan masyarakat juga tak menentu. Ujungnya tingkat ekonomi masyarakat juga masih sangat minim jika di bandingkan dengan desa yang lainnya, terlihat dari beberapa program pemerintah yang masuk kemasyarakat, salah satunya bantuan rumah kumuh, tapi yang masih menjadi persoalan masyarakat adalah masih banyak yang belum memilki MCK atau WC

“Kalau masyarakat yang tidak memilki MCK atau WC keluarga harus menggunakan kebun sekitar untuk buang hajat (buang air besar-red),“ tutur salah seorang warga.

Sebenarnya kondisi ini juga sudah kita usulkan dan sampaikan ke Dinas PU Lobar dan BPMD untuk pembuatan MCK umum bagi masyarakat, tapi masih belum ada tindak lanjut dari pihak terkait, tutur Tim Pengelola rumah kumuh Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, KLU saat di temui PRIMADONA belum lama ini.

Sedangkan untuk membantu masyarakat yang tidak memilki rumah, kita mendapat bantuan program rumah kumuh sebanyak 25 unit dengan total anggaran sebanyak Rp 125 juta, dengan rincian anggran 1 unit rumah di jatahkan Rp 5 juta dengan ukuran rumah 4x3 meter, sedangkan ongkos tukang sebesar Rp 800 ribu per unit, katanya.

“sebenarnya bantuan ini adalah sistim stimulan untuk perbaikan rumah masyarakat yang sudah ada, tapi berdasarkan inisiatif dari tim pengelola maka di realisasikan hingga jadi karena melihat kondisi masyarakat juga banyak yang tidak memilki rumah layak huni. Untuk mendukung program ini masyarakat juga di tuntut untuk bersawadaya yang rata-rata hampir mencapai 10 persen persatu unit rumah terutama untuk pengadaan material.

Pada prinsipnya pengerjaan selama ini tidak ada kendala yang berarti karena masyarakat juga masih mengedepankan sifat gotong royong yang sangat baik. Namun kedepannya kita harapkan pada pemerintah terkait agar jumlah pendanaannya dapat lebih tinggi karena pengalaman saat ini masih sangat minim, tuturnya berharap. (in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar