Oleh : Ari Primadona
Sudah menjadi rahasia umum kemudahan teknologi dalam menggali potensi alam telah melahirkan sikap buas manusia untuk memeras alam sehingga kurus kering, alam tidak ditaklukkan untuk dikuasai dan dikenadalikan, tetapi dieksploitasi sampai ke akar-akarnya.
Penebangan hutan secara besar-besaran, dan yang mengerikan manusia tidak lagi mempertimbangkan apakah sarana yang dipakai dalam menggali, memeras potensi alam dapat berakibat punahnya kelangsungan hidup, baik manusia, tumbuh-tumbuhan ataupun hewan, segala sarana dipakai, segala sarana dicipta, segala usaha dilakukan untuk menggali potensi alam semaksimal mungkin.
Berjuta hektar hutan merintih kehilangan akar, akar mengadu kehilangan batang, batang meringis kehilangan daun, panas kemarau datang, tanpa sambutan riang daun di hutan, airpun akhirnya melanda membawa bencana banjir, akibatnya banjir air mata duka manusia.
Satu lagi ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia yang tak kalah ngerinya dari akibat pengrusakan alam. Hadirnya pabrik-pabrik industri dan pengolah bahan mentah dan kayu lapis yang berakibat menipisnya lapisan ozon di atmosfir. Menurut para ahli lapisan ozon di atmosfir berkurang 2,3 % setiap 20 tahun. Dan diperkirakan dalam kurun waktu mendatang bahaya ozon dapat menimbulkan kanker kulit terhadap 135 juta jiwa penduduk bumi yang lahir sebelum tahun 2075.
Mengerikan, tapi itulah bila ozon di atmosfir semakin menipis, sebab ozon merupakan penangkal sinar ultra violet yang dipancarkan matahari, bila sinar matahari mengenai manusia tanpa lapisan ozon, maka kanker kulit dan katarak mata dapat dipastikan akan merajalela di muka bumi. Dalam kehidupan keseharian sekarang ini, tanda-tanda akibat menipisnya ozon telah dirasakan, perubahan cuaca yang sungguh tidak menentu dan kacau, hujan tiba-tiba datang berkepanjangan membawa banjir bandeng, dan contoh paling aktual yang dapat membuat setiap bulu roma berdiri adalah kekeringan yang melanda di hampir semua kawasan daerah khatulistiwa.
Persoalan lingkungan hidup tidak dipungkiri termasuk salah satu masalah mendesak yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh. Masalah lingkungan hidup memang tidak terpapar secara jelas bahayanya, namun ia merambat ke arah persoalan prinsip yaitu kelangsungan hidup manusia, tumbuh-tumbuhan maupun hewan, semua dapat tergilas menjadi korban krisis lingkungan.
Semoga kemajuan manusia, perkembangan alam pikiran yang semakin maju sekarang ini tidak menjerumuskan manusia ke dalam lubang kehancuran. (M.Syairi)
Penebangan hutan secara besar-besaran, dan yang mengerikan manusia tidak lagi mempertimbangkan apakah sarana yang dipakai dalam menggali, memeras potensi alam dapat berakibat punahnya kelangsungan hidup, baik manusia, tumbuh-tumbuhan ataupun hewan, segala sarana dipakai, segala sarana dicipta, segala usaha dilakukan untuk menggali potensi alam semaksimal mungkin.
Berjuta hektar hutan merintih kehilangan akar, akar mengadu kehilangan batang, batang meringis kehilangan daun, panas kemarau datang, tanpa sambutan riang daun di hutan, airpun akhirnya melanda membawa bencana banjir, akibatnya banjir air mata duka manusia.
Satu lagi ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia yang tak kalah ngerinya dari akibat pengrusakan alam. Hadirnya pabrik-pabrik industri dan pengolah bahan mentah dan kayu lapis yang berakibat menipisnya lapisan ozon di atmosfir. Menurut para ahli lapisan ozon di atmosfir berkurang 2,3 % setiap 20 tahun. Dan diperkirakan dalam kurun waktu mendatang bahaya ozon dapat menimbulkan kanker kulit terhadap 135 juta jiwa penduduk bumi yang lahir sebelum tahun 2075.
Mengerikan, tapi itulah bila ozon di atmosfir semakin menipis, sebab ozon merupakan penangkal sinar ultra violet yang dipancarkan matahari, bila sinar matahari mengenai manusia tanpa lapisan ozon, maka kanker kulit dan katarak mata dapat dipastikan akan merajalela di muka bumi. Dalam kehidupan keseharian sekarang ini, tanda-tanda akibat menipisnya ozon telah dirasakan, perubahan cuaca yang sungguh tidak menentu dan kacau, hujan tiba-tiba datang berkepanjangan membawa banjir bandeng, dan contoh paling aktual yang dapat membuat setiap bulu roma berdiri adalah kekeringan yang melanda di hampir semua kawasan daerah khatulistiwa.
Persoalan lingkungan hidup tidak dipungkiri termasuk salah satu masalah mendesak yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh. Masalah lingkungan hidup memang tidak terpapar secara jelas bahayanya, namun ia merambat ke arah persoalan prinsip yaitu kelangsungan hidup manusia, tumbuh-tumbuhan maupun hewan, semua dapat tergilas menjadi korban krisis lingkungan.
Semoga kemajuan manusia, perkembangan alam pikiran yang semakin maju sekarang ini tidak menjerumuskan manusia ke dalam lubang kehancuran. (M.Syairi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar