Senin, 10 September 2012

Prosesi pengangkatan Mak Lokak Gantungan Rombong

Lombok Utara, rumahalir - Puluhan masyarakat adat Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU) siang Senin, (10/9/12) berkumpul di sebuah rumah yang terletak di Dusun Dasan Baro. Mereka tampak rapi mengenakan pakaian adat yang terdiri dari kain dan ikat kepala untuk laki-laki, dan kemben bagi kaum perempuan.

Diantara mereka ada yang membawa peralatan dapur, seperti piring, gelas, teko, dan beberapa jenis alat dapur serta ditambah dengan beras dan ayam yang dikenal dengan bahasa adat “jejolok”. Itulah suasana untuk mengawali pengangkatan (penobatan) Mak Lokak Gantungan Rombong yang kebetulan berasal dari Dusun Dasan Baro.

Setelah semuanya berkumpul, kemudian mereka mengatur barisan untuk menuju kampu Karang Bajo yang terletak sekitar 1 km dari Dasan Baro. Mereka berjalan beriringan untuk mengawal calon Mak Lokak Gantungan rombong masuk kampu. Sementara para perempuan adat membawa peralatan dapur diatas kepalanya, sambil meletakkan tangan sebelah kanan di sekitar perut.

Sesampainya didepan kampu Karang Bajo, para pengawal calon Mak Lokak ini kembali mengatur barisan untuk masuk kedalam kampu satu persatu untuk menearuh semua perlengkapan yang dibutuhkan oleh Mak Lokak dan Inaq Lokak yang akan diangkat atau dinobatkan menduduki posisi terebut.

Salah seorang sumber media ini menyebutkan, yang menjadi calon Mak Lokak Gantungan Rombong adalah Amaq Kana. Namun jika sudah dilatik atau sering disebug dengan “kagungan”, maka nama aslinya akan berganti menjadi Mak Lokak dan Inaq Lokak Gantungan Rombong.

Sebelum dilakukan pengangkatan, terlebih dahulu diawali dengan semua pergantian peralatan, mulai dari renovasi rumah adat yang akan ditempati, sampai peralatan dapurpun harus serba baru.  “Semuanya harus baru, mulai dari rumah adat yang ditempati hingga peralatan dapur. Dan setelah dilantik barulah mak lokak tersebut mengenakan kain berwarna hitam dan ikat kepala berwarna hijau muda”, kata salah seorang tokoh setempat.

Satu hal yang menarik dalam prosesi ini, kendati sudah dipilih sebagai Mak Lokak Gantungan Rombong, namun sebelum mereka dilantik, sang calon dari keturunan prusa tertentu tersebut tidak boleh masuk kedalam rumah adat yang akan ditempati.

Selain itu, digelar juga acara selamatan dengan memotong beberapa ekor ayam. Dan dalam selamatan ini diundang beberapa tokoh adat baik yang berasal dari kampu Bayan Barat ataupun yang berasal dari kampu Bayan Timur. 

Dan bila sudah resmi memegang jabatan Mak Lokak Gantungan Rombong, antar suami istri  harus siap terpisah tempat tidurnya, yaitu sang suami tidur diatas semodel ranjang atau amben, sementara sang si istri tidur dibawah. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan sang Mak Lokak. Dan jika ingin tidur bersama, maka sang suami boleh turun ke tempat tidur istrinya yang disebut dengan “tegolok”.

Acara pengangkatan atau kagungan ini ditandai dengan pemasangan pakaian kain berwarna hitam dan ikat kepala berwarna hijau muda. Dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Mak Lokak diberikan tanah pecatu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar