Jumat, 01 Juni 2012

WARGA LOMBOK UTARA PRODUK SERATUS TON SAMPAH PERHARI

Lombok Utara - Peningkatan ekonomi dan aktivitas sosial dikabupaten lombok utara, tidak hanya berimbas terhadap naiknya kesejahteraan masyarakat, namun ternyata juga berpengaruh terhadap tingginya produksi sampah.

Sejak beberapa tahun terakhir, masyarakat lombok utara memproduksi sampah industri dan rumah tangga mencapai hampir seratus ton perhari, dari sebanyak itu sekitar 50 ton lebih diproduksi oleh warga dari kecamatan Pemenang khususnya dari kawasan wisata Tiga Gili dan pasar tradisional Pemenang.

Sementara dari wilayah kecamatan Bayan, kayangan dan Gangga dan terutama dari wilayah Tanjung, ibukota kabupaten dihasilkan Sampah hingga mencapai 40 ton lebih sampah kering dan basah.

Kepala UPTD Kebersihan Dan Pertamanan Kota, Daerah lombok utara, Drs.Dewa Made Purwa kepada Rumah Alir, belum lama ini mengatakan, jumlah produksi sampah yang dihasilkan masyarakat itu dari tahun-ketahun terus meningkat, dan sejauh ini masih bisa ditangani, meski masih terkendala jumlah armada pengangkut sampah.

Namun ia khawatir kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sementara dikawasan Bengkoang, desa Sokong yang hanya seluas 30 Are dan TPS di Gili Trawangan seluas 15 are, tidak lagi mampu menampung tumpukan sampah dalam beberapa tahun kedepan, terlebih dilokasi TPA Bengkoang, tidak hanya sampah industri dan rumah tangga yang ditampung, kata Made Purwa.

“Saya khawatir TPA Bengkoang tidak lagi menampung volume sampah yang datang tiap hari, apalagi sejumlah perusahaan kontraktor juga membuang limbah materil bangunan, seperti potongan gelondongan kayu-kayu besar dan bekas materil lainnya ditempat itu, yang membuat lokasi TPA semakin menyempit,” ungkap nya.

Terkait  minimnya armada pengangkut sampah itu, Made Purwa berharap agar tim anggaran daerah dapat menambah jumlah kendaraan pengankut sampah, termasuk dibuatkan regulasi khusus mengenai penggunaan TPA Sambik Bangkol, Gangga yang hingga kini statusnya belum jelas.

Selain itu ia juga meminta agar para kontraktor  melakukan koordinasi dengan UPTD Kebersihan, jika hendak membuang sampah dilokasi tersebut, agar dapat diatur sesuai kondisi TPA. (AdGsfm) rumahalir.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar