Karang Bajo (KLU), SK – Kelompok Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP) yang dinilai tidak lancar setorannya akan dibina langsung oleh fasilitator daerah Lombok Utara.
Demikian dikatakan fasilitator KLU, Agus Setiawan, ST yang didampingi petugas pertanian dari UPTD Kecamatan Bayan, Usman ketika berkunjung ke Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan 18/10/13. Menurut Agus Setiawan, para kelompok macet ini akan dibina selama tiga hari.
“Kelompok SPP yang sudah diberikan modal usaha, sebagiannya sudah dilatih membuat kotila dan menjahit. Sementara ada sekitar 20 % dari kelompok SPP ini setorannya sempat macet. Dan kelompok inilah yang akan dilatih agar bangkit kembali dan usahanya menjadi lancar dan sukses”, katanya.
Sementara fasilitator PNPM Kecamatan Bayan,, Asrin Tombili, S.,Sos mengatakan, pelatihan dinamika kelompok SPP yang kurang lancar ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan MAD pendanaan beberapa waktu lalu di aula kantor camat Bayan. Dan dalam MAD sudah dibahas pengalihan dana SPP yang tidak bisa di salurkan dan pemberian barang modal bagi kelompok SPP yang lancar.
Pelatihan ini husus bagi Kelompok SPP yang aktif tapi tidak lancar di berikan pembekalan selama 3 hari, agar dapat membina kelompoknya dengan baik dan membuat administrasi yang bagus agar usaha kelompok itu lancar.
Sedangkan Kades Karang Bajo, Kertamalip mengharapkan dengan adanya pelatihan anggota kelompok SPP ini kedepannya tidak ada yang menunggak setorannya. “Dan yang menarik di sini adalah UPK PNPM memberikan barang modal kepada Kelompok yang betul-betul usahanya berjalan. Bagi kelompok ini akan diberikan barang sesuai dengan jualannya dan diatur dalam mekanisme yang baik”, katanya.
Modal barang yang diberikan kepada kelompok SPP ini tidak dikembalikan ke UPK, akan tetapi digulirkan kembali ke anggota kelompok lain. www.suarakommunitas.net
Demikian dikatakan fasilitator KLU, Agus Setiawan, ST yang didampingi petugas pertanian dari UPTD Kecamatan Bayan, Usman ketika berkunjung ke Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan 18/10/13. Menurut Agus Setiawan, para kelompok macet ini akan dibina selama tiga hari.
“Kelompok SPP yang sudah diberikan modal usaha, sebagiannya sudah dilatih membuat kotila dan menjahit. Sementara ada sekitar 20 % dari kelompok SPP ini setorannya sempat macet. Dan kelompok inilah yang akan dilatih agar bangkit kembali dan usahanya menjadi lancar dan sukses”, katanya.
Sementara fasilitator PNPM Kecamatan Bayan,, Asrin Tombili, S.,Sos mengatakan, pelatihan dinamika kelompok SPP yang kurang lancar ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan MAD pendanaan beberapa waktu lalu di aula kantor camat Bayan. Dan dalam MAD sudah dibahas pengalihan dana SPP yang tidak bisa di salurkan dan pemberian barang modal bagi kelompok SPP yang lancar.
Pelatihan ini husus bagi Kelompok SPP yang aktif tapi tidak lancar di berikan pembekalan selama 3 hari, agar dapat membina kelompoknya dengan baik dan membuat administrasi yang bagus agar usaha kelompok itu lancar.
Sedangkan Kades Karang Bajo, Kertamalip mengharapkan dengan adanya pelatihan anggota kelompok SPP ini kedepannya tidak ada yang menunggak setorannya. “Dan yang menarik di sini adalah UPK PNPM memberikan barang modal kepada Kelompok yang betul-betul usahanya berjalan. Bagi kelompok ini akan diberikan barang sesuai dengan jualannya dan diatur dalam mekanisme yang baik”, katanya.
Modal barang yang diberikan kepada kelompok SPP ini tidak dikembalikan ke UPK, akan tetapi digulirkan kembali ke anggota kelompok lain. www.suarakommunitas.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar