Sebuah truk pengangkut batako, jumat sore, 25/10/13 nyunsep dikolong jembatan yang terletak di Desa Loloan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Beberapa saksi mata dilokasi yang ditemui media ini mengatakan, truk bernopol DR 8889 yang mengangkut batako dari Dusun Embar-Embar Desa Akar-Akar sebagai bahan bangunan untuk bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di desa Sambik Elen tersebut oleng, dan sebelum terjun bebas, sang sopir truk terlebih dahulu keluar menyelamatkan dirinya.
“Sebelum terjun bebas ke kolong jembatan dengan kedalaman 5 meter tersebut, sang sopir terlebih dahulu keluar menyelamatkan diri”, kata beberapa warga tanpa mengenal nama sopir truk naas itu.
Sementara ribuan batako yang diangkut semuanya hancur dan rata dengan dasar jembatan. “Sepertinya batako untuk RTLH itu lebih banyak campuran tanahnya dari pada semen, sehingga satu batakopun tidak ada yang utuh”, kata Nurjati, warga Desa Loloan yang ditemui dikediamannya, 27/10/13.
Nurjati yang juga mantan Kades Loloan mengatakan, kejadian ini merupakan sebuah pelajaran bagi warga masyarakat terutama yang menerima bantuan RTLH, dimana bahan bangunan berupa batako yang diberikan kepada warga sebenarnya tidak layak dipakai untuk membangun sebab kualitasnya cukup rendah.
“Kenadti ini adalah kecelakaan, tentu ada saja sisa batako yang utuh, kalau memang kualitasnya bagus, tapi ini malah semuanya hancur dan rata dengan tanah”, kata Nurjati.
Sementara kondisi truk setelah berhasil dinaikkan dari dasar jembatan cukup parah, dimana dibagian depan dan belakang penyok dan perlu masuk bengkel.
Beberapa saksi mata dilokasi yang ditemui media ini mengatakan, truk bernopol DR 8889 yang mengangkut batako dari Dusun Embar-Embar Desa Akar-Akar sebagai bahan bangunan untuk bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di desa Sambik Elen tersebut oleng, dan sebelum terjun bebas, sang sopir truk terlebih dahulu keluar menyelamatkan dirinya.
“Sebelum terjun bebas ke kolong jembatan dengan kedalaman 5 meter tersebut, sang sopir terlebih dahulu keluar menyelamatkan diri”, kata beberapa warga tanpa mengenal nama sopir truk naas itu.
Sementara ribuan batako yang diangkut semuanya hancur dan rata dengan dasar jembatan. “Sepertinya batako untuk RTLH itu lebih banyak campuran tanahnya dari pada semen, sehingga satu batakopun tidak ada yang utuh”, kata Nurjati, warga Desa Loloan yang ditemui dikediamannya, 27/10/13.
Nurjati yang juga mantan Kades Loloan mengatakan, kejadian ini merupakan sebuah pelajaran bagi warga masyarakat terutama yang menerima bantuan RTLH, dimana bahan bangunan berupa batako yang diberikan kepada warga sebenarnya tidak layak dipakai untuk membangun sebab kualitasnya cukup rendah.
“Kenadti ini adalah kecelakaan, tentu ada saja sisa batako yang utuh, kalau memang kualitasnya bagus, tapi ini malah semuanya hancur dan rata dengan tanah”, kata Nurjati.
Sementara kondisi truk setelah berhasil dinaikkan dari dasar jembatan cukup parah, dimana dibagian depan dan belakang penyok dan perlu masuk bengkel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar