Jumat, 15 Juli 2011

Rumah Pimpinan Ponpes Umar bin Khattab Dibakar Orang Tak Dikenal

Bima - PASCAPENYISIRAN oleh CRT Brimob Polda NTB pada Rabu (13/7) sore lalu, rumah pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Umar bin Khattab (UBK) Ustadz Abrori, dibakar orang tak dikenal, Kamis (14/7) subuh sekitar pukul 05.00 wita. Namun aksi pembakaran ini kemudian diketahui warga yang akhirnya berinisiatif memadamkannya. Diduga pembakaran ini dilakukan oleh orang-orang yang ingin memprovokasi situasi.

Salah seorang warga, Arsyid, yang ditemui di lokasi mengisahkan peristiwa pembakaran ini terjadi beberapa saat setelah adzan subuh. Saat itu, katanya, warga yang mengetahui peristiwa tersebut langsung melaporkan ke Ketua RT setempat yang kemudian mengabarkan kedirinya. “Katanya ada kebakaran kemudian saya ke sana,” ujarnya.

Sesampainya di lokasi ia baru yakin jika rumah Ustadz Abrori terbakar. Warga yang mengetahui peristiwa ini kemudian berusaha memadamkan api. Untungnya saat itu api belum melahap seluruh isi rumah yang terletak di pinggir gang ini. Dalam peristiwa ini, lanjutnya, yang terbakar hanya kasur dan lemari pakaian.

Menyusul peristiwa ini, katanya, dirinya dan warga lainnya merasa resah dan terganggu. Pasalnya, pihaknya takut dibenturkan antara ponpes dan warga. “Sebenarnya sebelum kejadian ini kita tak ada masalah dengan ponpes,” tuturnya. Sehingga pihaknya menduga jika aksi tersebut dilakukan oleh orang-orang yang ingin mengadu domba.

Diakuinya, ia sendiri tak tahu menahu terkait aktivitas ponpes. Ia hanya sering melihat santri di ponpes setempat terkadang bermain bola dan berlari-lari kecil di sekitar gunung serta latihan bela diri.

Sementara Mansur warga lainnya, kepada wartawan juga menduga bukan warga setempat yang membakar rumah tersebut. Ia juga menduga jika aksi pembakaran tersebut sebagai bentuk provokasi. “Jangan sampai warga yang dituduh membakar, justru warga yang berusaha memadamkan api,” tandasnya.

Menyusul aksi pembakaran ini warga sempat menyampaikan sorotan kepada aparat keamanan. Pasalnya setelah penyisiran yang dilakukan sore harinya, aparat langsung kembali dan tak melakukan penjagaan. Aparat baru tiba pagi harinya untuk melakukan penyisiran lanjutan.

Terkait peristiwa pemkabaran ini Kapolres Bima AKBP Kumbul KS SIK yang ditemui di Mapolres, sore kemarin, tak memberikan komentar. Ia hanya memberikan isyarat dengan tangan sebagai tanda menolak memberikan keterangan.

Sementara itu, usai penyisiran, warga di sekitar beramai-ramai mendatangi ponpes untuk melihat-lihat situasi. Sebagian hanya duduk-duduk di halaman dan sebagian lainnya memasuki sejumlah ruangan. Mereka bahkan ada yang menjarah isu ponpes. (use/suarantb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar