Senin, 11 Juli 2011

PWI-AJI Siagakan Wartawan Seram, Alias Seragam Hitam

Mataram - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), melalui sekertaris PWI, Nasrudin “media, elektronik, maupun cetak NTB, membentuk barisan wartawan seram alias berseragam hitam” kata Nasrudin.

Hal yang sama juga disampaikan oleh, Abdul Latif Apriaman, Ketua AJI NTB “wartawan NTB akan tunjukan solidaritasnya dengan berseragam hitam”. Atas gugatan yang telah dilakukan oleh pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kebandaraudaraan dan Pramugari (LPPKP), Agus Budiarto, SH, M HUM.

Sidang perdana, Kamis (7/7/2011), ditunda akan digelar pada tanggal 11 Agustus mendatang, Agus Budiarto, (penggugat) dari persidangan Pengadilan Negeri (PN) Mataram, dimintai keterangannya oleh ratusan wartawan tentang motivasinya melakukan gugatan pada 5 wartawan media cetak dan elektronik dan satu seorang alumni LPPKP yang belum bekerja sampai Sekarang, Siti Ma’rifa Sarita, yang di nilai Agus Budiarto telah melakukan pencemaran nama baiknya, giliran ditanya mengenai legalitas lembaga LPPKP yang dipimpinya, Agus enggan berkomentar.

“Wartawan juga tidak tingal diam, kami akan siap melangkah. “Maju tak gentar membela kemerdekaan pers” kata Nasrudin, reporter senior TVRI, juga sekertaris PWI NTB. Gugatan masing-masing, sebesar 1 meliyar pada 5 wartawan NTB dan alumni LPPKP, Siti Ma’rifa Sarita, Febrian Putra (wartawan lombok post), Haris (wartawan suara NTB), Helmi (reporter TVRI NTB), Ahmad yani (wartawan RRI Mataram) dan Sudirman (wartawan radar lombok). 5 wartawan media elektronik dan media cetak tersebut “tidak takut untuk menghadapi perkara hukum” terkait tuntutan Agus Budiarto, pemilik LPPKP dan juga dosen pada Universitas Mataram. Lanjut Febrian. (opiek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar